Semua informasi menyangkut bahaya rokok bagi kesehatan manusia, serta kerugian materi yang diderita oleh pecandunya. Tetap saja tidak mampu membuat mereka bergeming, apalagi memaksa perokok untuk berhenti total. Lucunya, malah membuat para perokok semakin termotivasi dan menggila dengan kebiasaan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain itu.
Di Mesir, mereka mempunyai kiat jitu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Biasanya target utama mereka adalah para mahasiswa asing yang sedang belajar di berbagai universitas Mesir. Maklum, hampir sebagian besar mahasiswa asing yang tinggal di Mesir adalah hidup dari beasiswa, atau dari bantuan para dermawan, yang disalurkan lewat rumah zakat tersebar di seluruh negeri Mesir.
Untuk mendapatkan bantuan beasiswa serta santunan dari rumah zakat, di beberapa rumah zakat Mesir mengharuskan para pemohonnya untuk mengisi formulir, menanyakan tentang data diri yang bersangkutan, motivasi serta rencana penggunaan dana santunan bulanan tersebut. Tentu saja semua isian itu harus diisi dengan benar dan bertanggungjawab. Jika ketahuan bohong akibatnya pun akan fatal dan di black list.
Gawatnya, di beberapa rumah zakat yang berada di distrik Dar El Salam dan Basaatin Mesir, mereka menambahkan kolom pertanyaan “Merokok atau Tidak Merokok”. Maklum, sebagaian besar mahasiswa yang datang melamar santunan ke wilayah tersebut adalah mahasiswa dari Asia, sudah menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa dari Asia itu khususnya Asean adalah perokok berat. Sedangkan para dermawan yang menyalurkan dana untuk santunan tersebut, telah mewanti-wanti supaya tidak digunakan untuk membeli rokok, karena benda itu telah diputuskan haram secara syar’i.
Lucunya, dari seribuan mahasiswa yang mengajukan permohonan santunan, yang diterima hanya 5% saja dari jumlah total pemohon. Karena penasaran, penulis pun memberanikan diri bertanya kepada pengelola. “Mengapa sedikit sekali yang disetujui sebagai penerima santunan, padahal mahasiswa tersebut sangat membutuhkan bantuan itu”. Lalu dijawab oleh pengelola rumah zakat dengan lantang, “Mereka adalah perokok, rokok itu haram dan sangat berbahaya, jika kamu merokok ya pulang saja ke negeri kamu jangan harap kami akan memberi santunan zakat untuk kalian”. Sangking kaget dengan jawaban tegas itu, penulis pun terdiam seribu kata.
Akhirnya, kepada mahasiswa yang tidak mendapat santunan, pengelola rumah zakat memberikan tiga pilihan; pulang ke negeri asal, hidup kekurangan dengan tetap merokok, terakhir berhenti merokok dan mendapat santunan. Ternyata ancaman tegas itu membuahkan hasil maksimal, sebulan kemudian 99% dari jumlah pemohon, resmi mendapat santunan. Mereka telah berkomitmen untuk meninggalkan rokok demi kesinambungan hidup dan pendidikan mereka di negeri itu. Jangan pernah berpikir untuk menipu, karena konsekuensinya bakal lebih fatal dan tegas.
Ternyata ancaman serta ketegasan dapat membuat nyali perokok ciut juga, buktinya seribuan mahasiswa berkomitmen untuk berhenti merokok demi berkelanjutannya hidup mereka. Seandainya mereka masih memiliki ruang untuk berkelit, pasti berhenti merokok tidak akan menjadi pilihan yang tepat.
Sumber : kompasiana
0 Response to "Tips cara berhenti merokok ala mesir"
Post a Comment