Definisi
Terapi intravena adalah tindakan yang dilakukan dengan cara  memasukkan cairan, elektrolit, obat intravena dan nutrisi parenteral ke  dalam tubuh melalui intravena. Tindakan ini sering merupakan tindakan  life saving seperti pada kehilangan cairan yang banyak, dehidrasi dan  syok, karena itu keberhasilan terapi dan cara pemberian yang aman  diperlukan  pengetahuan dasar tentang keseimbangan cairan dan elektrolit  serta asam basa. Tindakan ini merupakan metode efektif dan efisien  dalam memberikan suplai cairan ke dalam kompartemen intravaskuler.  Terapi intravena dilakukan berdasarkan order dokter dan perawat  bertanggung jawab dalam pemeliharaan terapi yang dilakukan. Pemilihan  pemasangan terapi intravena didasarkan  pada beberapa faktor, yaitu  tujuan dan lamanya terapi, diagnosa pasien, usia, riwayat kesehatan dan  kondisi vena pasien. Apabila pemberian terapi intravena dibutuhkan dan  diprogramkan oleh dokter, maka perawat harus mengidentifikasi larutan  yang benar, peralatan dan prosedur yang dibutuhkan  serta mengatur dan  mempertahankan sistem.
Tujuan Utama Terapi Intravena:
1. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2. Memberikan obat-obatan dan kemoterapi
3. Transfusi darah dan produk darah
4. Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi 
A. PERSIAPAN
I.  Persiapan Klien
- Cek perencanaan Keperawatan klien
- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
II.  Persiapan Alat
- Standar infus
- Ciran infus dan infus set sesuai kebutuhan
- Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
- Bidai / alas infus
- Perlak dan torniquet
- Plester dan gunting
- Bengkok
- Sarung tangan bersih
- Kassa seteril
- Kapas alkohol dalam tempatnya
- Bethadine dalam tempatnya
B. PELAKSANAAN
- Perawat cuci tangan
- Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
- Mengisis selang infus
- Membuka plastik infus set dengan benar
- Tetap melindungi ujung selang seteril
- Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
- Menggantung cairan infus di standar cairan infus
- Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan ( tapi jangan sampai terendam )
- Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
- Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
- Cek adanya udara dalam selang
- Pakai sarung tangan bersih bila perlu
- Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus 
- Meletakan perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan dipungsi
- Memilih vena yang tepat dan benar
- Memasang torniquet
- Desinfeksi vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau dari atas ke        bawah sekali hapus
- Buka kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
- Menusukan kateter / abocath pada vena yang telah dipilih dengan apa arah dari arah samping
- Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila  ada maka mandrin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter  dimasukan perlahan-lahan
- Torniquet dicabut
- Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu  dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
- Memberi plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
- Membalut dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya dengan kassa seteril kering
- Memberi plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut
- Mengatur tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
- Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
- Perawat cuci tangan
- Catat tindakan yang dilakukan 
C. EVALUASI
- Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikian juga respon klien terhadap pemberian tindakan
D. DOKUMENTASI
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil  tindakan, reaksi / respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan  tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan perawat  yang melakukan ) pada catatan keperawatan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 

0 Response to "Protap Pemasangan Infus (IV)"
Post a Comment